Powered By Blogger

Jumat, 09 April 2010

TANAMAN PARE

Sayur yang rasanya pahit namun banyak yang suka, apalagi jika dilahap dengan bumbu siomay, ternyata menyehatkan lho. Si pare alias pria ( Momordica charantia ) kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid.

Belum lama ini para ahli dikejutkan dengan temuan zat luar biasa yang mereka sebut sebagai ’bitter melon’, yakni senyawa anti HIV-AIDS. Zat ini dinamai alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP30 (momordica antiviral protein 30). Zat berkhasiat ini banyak terdapat pada biji pare tua.

Kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan di AS, dan senyawa tersebut diakui menahan laju perkembangan virus HIV-AIDS. Berkat terapi pare, para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan AS secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tak berlebihan kiranya jika para ahli optimis dalam 10 tahun ke depan bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS

Selain ampuh menghambat perkembangan virus HIV-AIDS, pare juga dikenal menjadi idola bagi pengidap diabetes karena dipercaya mengendalikan kadar gula darah. Dalam pare ditemukan zat menyerupai sulfonilurea, bahan aktif obat diabetes yang sudah lama dikenal dan banyak diresepkan dokter. Senyawa ini bertugas merangsang sel beta kelenjar pankreas memproduksi hormon insulin lebih banyak dan meningkatkan simpanan cadangan gula gula darah pada hati, sehingga gula yang beredar dalam darah dapat diantisipasi yang pada akhirnya kadar gula darah terkendali.

Meski multikhasiat, sebaiknya jangan konsumsi pare secara berlebihan, apalagi buat laki-laki, jika tak mau mengalami gangguan seksual. Konsumsi pare terus-menerus, baik dibikin jus, lalap atau disayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver.

Bagi wanita hamil, sebaiknya batasi konsumsi pare. Pasalnya, percobaan pada tikus bunting menunjukkan pemberian jus pare menimbulkan keguguran. Nah. Sebaiknya memang konsultasikan dengan dokter sebelum Anda memutuskan konsumsi pare di luar batas

1 komentar: