Powered By Blogger

Senin, 15 Maret 2010

Stress Dan Depresi

Depresi adalah penyakit yang menyerang "keseluruhan hidup seseorang", meliputi seluruh tubuh, suasana perasaan dan pikiran. ia juga mempengaruhi pola makan dan tidur. Para klinikus percaya bahwa peristiwa kehidupan memegang peranan penting dalam terjadinya depresi (Comer, 1995) menemukan bahwa dokter-dokter terkemuka mengatakan bahwa depresi itu berasal dari peristiwa-peristiwa yang penuh dengan stres. Peristiwa hidup yang penuh stress juga mengawali munculnya schizoprenia, anxiety disorder dan gangguan psikogis lainnya. Sumber stress seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, kegagalan dan tekanan pekerjaan dapat memberi sumbangan untuk munculnya depresi (Kendler et al, 1991). Sarason & Sarason (1993) menyatakan bahwa depresi dapat juga disebabkan karena ada faktor gen atau karena tidak berfungsinya beberapa faktor fisiologis yang mungkin diwarisi ataupun tidak.
Stres dan Depresi tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, kedudukan, suku, maupun ras. Penderita depresi perlu melakukan terapi secara tepat. Hal ini untuk menghindari konsekuensi bila tidak mencapai kesembuhan. Konsekuensi yang dimaksud yaitu: kendala psikososial berkepanjangan, memperburuk prognosis, menambah beban pelayanan medis, meningkatnya risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat, serta meningkatnya risiko kekambuhan. Terapi yang biasa dilakukan adalah medikasi antidepresan, konsultasi psikologi, istirahat total serta relaksasi jiwa dan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar